Friday, May 20, 2011

Cerita temanku kemarin dulu

Matanya melayu mengenang kisahnya
Mengemis pada sang Penguasa
Dengan mengais do'a-do'a
Untuk menemukan cinta yang sebenarnya

Pilu mendengar suaranya
Mendelema ke jurang putus asa
Sebuah rintihan meratapi takdirnya
Mengapa ketulusan tak kunjung menyapa

Hatinya berkecamuk dalam kediaman
Menentukan sebuah pilihan kehidupan
Peristiwa lalu melekang pengakuan
Mengurung naluri kemarahan

Lugas bibir mungil menelan penyesalan
Memberanikan diri melangkah penuh keyakinan
Lalu mengembang senyum keikhlasan
Mengembalikan peka sebuah impian